Persiapan Penerbitan Self Publishing
Persiapan Penerbitan Self Publishing

Self publishing menjadi pilihan alternatif dalam menerbit buku. Alasannya cukup sederhana, semakin hari semakin banyak penulis baru dan potensial bermunculan. Penerbit mayor pun semakin memperketat syarat naskah yang diterbitkan. Semakin banyaknya persaingan dan ketatnya dari penerbit, maka potensi buku diterbitkan oleh penerbit mayor semakin kecil dan semakin lama terbit. Pengajuan naskah ke penerbit mayor yang realtif lama, mendorong beberapa penulis lebih memilih untuk melakukan cara menerbitkan buku sendiri. Selain karena waktu yang dibutuhkan lebih cepat, juga tidak membuang-buang tenaga, pikiran dan waktu.Menerbitkan buku sendiri adalah menerbitkan buku tanpa bantuan dari penerbit mayor. Semua hal yang berkenaan dengan proses penerbitan, benar-benar diurus sendiri oleh penulis. Adapun beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh penulis yang dibahas di bawah ini.

a. Menyiapkan Naskah

Hal terpenting dalam menerbitkan buku adalah adanya naskah. Penyuntingan buku sebaiknya dibantu orang lain selain penulis. Selama proses penyuntingan dapat membantu proses pengeditan seperti tanda baca, bahasa, kalima dan kata-kata yang kurang sesuai. Naskah yang baik dan berkualitas akan memberikan peluang laris di pasaran, sehingga semua pihak, baik penulis dan penerbit akan samasama mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan tersebut. Berikut beberapa poin naskah yang baik dan berkualitas.

b. Layout

Proses layout naskah buku ini adalah salah satu pekerjaan yang cukup vital. Kecuali penulis memiliki ketrampilan melayout sendiri akan lebih jauh menguntungkan dengan dapat menghemat biaya. Namun jika tidak mampu, penulis bisa menyerahkan kepada pihak untuk melayout naskahnya sebelum menjadi buku, akan tetapi tidak semua penerbitan dan percetakan memiliki jasa ini.

c. Desain Cover

Poin penting dalam sebuah buku yaitu tampilan cover buku. Cover buku salah satu cara media promosi agar pembaca langsung tertarik saat pertama kali melihat cover bukunya. Cover buku sebagai nilai jual buku harus benar-benar dirancang dan pikirkan secara matang. Baik dari pemilihan font, gambar hingga warna.

d. Mengurus ISBN

ISBN merupakan kepanjangan dari International Standard Book Number. ISBN sebagai identifikasi unik yang terdiri 13 digit angka. Buku yang memiliki ISBN jauh lebih dihargai oleh pembaca dibandingkan yang tidak memiliki ISBN. Lokasi lembaga pengelola ISBN adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Pengajuan ISBN dilakukan oleh Penebit yang legalitas hukum dan terdaftar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

e. Menyiapkan Biaya

Jika naskah sudah siap, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan biaya. Modal berupa uang untuk biaya penerbitan dan percetakan buku. Besaran uang yang harus dipersiapkan bervariatif. Setiap penerbit satu dan lainnya memiliki kebijakan sendiri. Biasanya banyaknya modal akan dikeluarkan tergantung dari jumlah halaman naskah, jenis kertas dan jumlah buku yang akan dicetak dan kelenakapan lainnya (seperti; desain cover, layout, ISBN dan editing).

f. Menentukan Kualifikasi Buku

Kualifikasi buku berkaitan dengan jenis kertas, diantaranya kertas buram eksport, import dan, bookpaper kuning dan HVS putih. Semua proses penerbitan dan percetakan untuk penerbitan secara self publishing benar-benar berada di tangan para penulis.